Setelah sekian lama tenggelam dengan aktivitas yang lain, tiba-tiba seorang teman mencolek, "blognya sudah lama kok nggak ada tulisan baru lagi?" Eh, pagi-pagi kok nyasar dapat artikel menarik, mungkin ada beberapa teman yang belum membacanya jadi saya upload disini saja. Sumbernya dari sini.
Kisah cinta yang berawal dari pasar tradisonal akhirnya harus menemui jalan kandas. Demi sang pujaan hati si Penjual Buah menulis surat (maklum belum kenal sms, bbm, skype, email, dsb) tak ubahnya seperti puisi:
WAJAHMU MEMANG MANGGIS,
WATAKMU JUGA MELON_KOLIS,
TAPI HATIKU NANAS KARENA CEMBURU,
SIRSAK NAPASKU,,,
HATIKU ANGGUR LEBUR,,,
INI DELIMA DALAM HIDUPKU,
MEMANG INI JUGA SALAK KU,
JARANG APEL DIMALAM MINGGU,
YA TUHAN,,,
MOHON BELIMBING-MU,,
KALO MEMANG PER_PISANG_AN INI YG TERBAIK UNTUKKU, SEMANGKA KAU BAHAGIA
DGN PIR-A LAIN…:
TIMUN JIKA DIRIMU MENDERITA
DUKU SELALU MENUNGGU
SAWO-NARA….”:’( :’(
Tertanda
DURIANTO
Tak lama kemudian…
Si penjual sayur pun membalasnya...
Kanda SAYANG,
MEMBALAS KENTANG SURATMU ITU,,,
BROKOLI2 SUDAH KUBILANG,
JANGAN TIAP DATENG RAMBUTAN MU SELALU KUCAI,,, JAGUNGMU GAK PERNAH DICUKUR.,
TIDAK PERNAH GOSOK GIGI HINGGA BAU PETE DAN JENGKOL
DISURUH DATENG MALAM MINGGU, EHH NONGOLNYA HARI LABU…
DITAMBAH KONDISI KEUANGANMU MAKIN HARI MAKIN PARE,,,
KALO MO NELPON AKU AJA MESTI KE WORTEL,,,CABEE DEHHHH……….!
TERUS TERONG AJA,
CINTAKU PADAMU SUDAH LAMA TOMAT… GUBIS BIS……..
JANGAN KANGKUNG AKU LAGI,
KAN KUBAWANG HIDUPKU SELEDRI
BYEM,
Tertanda
BUN CISILIA