Selasa 29 September 2015, rombongan jamaah haji dari Indonesia mulai berdatangan kembali ke tanah air. Selama hampir 40 hari mereka meninggalkan rumah tempat tinggalnya untuk menunaikan Ibadah Haji di Tanah Suci Makkah Al Mukarromah. Tangis haru para penjemput menyambut kedatangan para Jamaah Haji.
Bagaimanapun kejadian demi kejadian yang terjadi selama musim haji tahun ini cukup membuat rasa khawatir para anggota keluarga yang ditinggalkan di tanah air. Mulai dari kejadian hotel tempat menginap jamaah yang terbakar, badai pasir sampai tergulingnya crane (alat berat) di Masjidil Harom yang menyebabkan meninggalnya beberapa jamaah dan yang terakhir adalah musibah di Mina yang merenggut ratusan jamaah haji yang tengah melaksanakan ritual ibadah lempar Jumroh.
Ibadah Haji adalah ibadah yang penuh dengan ujian kesabaran. Pada saat itulah berkumpul berjuta-juta orang dari berbagai negara dengan berbagai watak, prilaku dan kebiasaan yang pasti berbeda-beda di satu tempat secara bersama-sama untuk beribadah bersama-sama pula demi menunaikan rukun islam yang kelima. Dapat kita bayangkan betapa penuh sesaknya kota Mekkah saat musim haji tiba. Walaupun setiap tahun Pemerintah Arab Saudi telah melakukan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan Ibadah Haji, namun masih saja terdapat kejadian diluar prediksi yang terjadi seperti tahun ini. Sebagai bahan renungan bersama kita bisa menyimak tulisan dari Junanto Herdiawan yang saya dapat dari salah satu grup Whatsapp mengenai Ibadah Haji. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari tulisan berikut ini.