Sumatera Barat memiliki dua danau yang sudah amat terkenal yaitu Danau Maninjau dan Danau Singkarak. Tujuan saya sekarang adalah Danau Singkarak. Danau singkarak merupakan danau terluas kedua di Sumatera setelah Danau Toba. Terletak di dua kabupaten yaitu Tanah Datar dan Kabupaten Solok, danau ini berada pada ketinggian 363 mdpl dengan luas lebih dari sebelas ribu hektar. Perjalanan yang saya tempuh dari Bukittinggi sekitar 48 km.
Dengan tiket masuk yang sangat murah (nggak sampai sepuluh ribu berdua) kita bisa menikmati hembusan angin danau yang sejuk, sambil bermain ayunan diantara pohon-pohon nyiur yang tertiup angin. Pada saat saya kesana, kondisinya sangat sepi. Beberapa penjual makanan juga tutup.
Dari Singkarak perjalanan saya lanjutkan ke Pusat Kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang. Disini terdapat rumah adat minang yang sangat indah. Rumah panggung yang berbahan dari kayu. Atapnya menjulang tinggi ke langit. Di depan bangunan utama, terdapat bangunan yang katanya merupakan lumbung padi.
Hari ketiga...
Hari ini waktunya untuk menikmati keindahan Danau Maninjau. Tapi tidak langsung ke danaunya. Ada tempat yang sangat pas untuk menikmati keindahannya. Namanya Puncak Lawang. Seperti namanya, maka lokasinya di atas bukit yang cukup tinggi. Dari sini eksotisme Danau Maninjau dapat dinikmati dengan sangat menakjubkan.
Salah satu magnet Bukittinggi yang terkenal adalah Ngarai Sianok. Dengan tiket masuk empat ribu rupiah, kita bisa menikmati keindahan Ngarai Sianok yang berupa tebing-tebing tinggi dan diantaranya mengalir sungai. Disini terdapat sebuah gardu pandang tiga tingkat untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih tinggi.
Ngarai Sianok
Satu kompleks dengan Ngarai Sianok adalah Taman Panorama dan Goa Jepang. Tapi untuk menikmati Goa Jepang harus bayar lagi, tiketnya enam ribu rupiah saja kok. Di Taman Panorama ini juga bisa menikmati keindahan Ngarai Sianok sambil ditemani oleh kera-kera yang jumlahnya lumayan banyak. Di tengah Taman Panorama ada semacam tempat untuk pementasan seni, sayangnya saat saya datang tidak ada acara apa-apa disini. Jadi kalo beruntung kita bisa menonton pentas seni ditemani kera sambil merasakan sejuknya hembusan angin Ngarai Sianok. Hmm...
Dengan tiket masuk yang sangat murah (nggak sampai sepuluh ribu berdua) kita bisa menikmati hembusan angin danau yang sejuk, sambil bermain ayunan diantara pohon-pohon nyiur yang tertiup angin. Pada saat saya kesana, kondisinya sangat sepi. Beberapa penjual makanan juga tutup.
Dari Singkarak perjalanan saya lanjutkan ke Pusat Kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang. Disini terdapat rumah adat minang yang sangat indah. Rumah panggung yang berbahan dari kayu. Atapnya menjulang tinggi ke langit. Di depan bangunan utama, terdapat bangunan yang katanya merupakan lumbung padi.
rumah minang
Hari ketiga...
Hari ini waktunya untuk menikmati keindahan Danau Maninjau. Tapi tidak langsung ke danaunya. Ada tempat yang sangat pas untuk menikmati keindahannya. Namanya Puncak Lawang. Seperti namanya, maka lokasinya di atas bukit yang cukup tinggi. Dari sini eksotisme Danau Maninjau dapat dinikmati dengan sangat menakjubkan.
Maninjau view
Salah satu magnet Bukittinggi yang terkenal adalah Ngarai Sianok. Dengan tiket masuk empat ribu rupiah, kita bisa menikmati keindahan Ngarai Sianok yang berupa tebing-tebing tinggi dan diantaranya mengalir sungai. Disini terdapat sebuah gardu pandang tiga tingkat untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih tinggi.
Ngarai Sianok
Apabila kita menuruni ngarai ini, maka akan sampai di Sungai Sianok. Aliran airnya tidak terlalu deras, bahkan terkadang dipakai offroader untuk menjajal kemampuan mereka. Dari sini kita akan mendapatkan view dengan sudut pandang yang berbeda dan bisa jadi lebih menarik.
sisi lain sianok
Satu kompleks dengan Ngarai Sianok adalah Taman Panorama dan Goa Jepang. Tapi untuk menikmati Goa Jepang harus bayar lagi, tiketnya enam ribu rupiah saja kok. Di Taman Panorama ini juga bisa menikmati keindahan Ngarai Sianok sambil ditemani oleh kera-kera yang jumlahnya lumayan banyak. Di tengah Taman Panorama ada semacam tempat untuk pementasan seni, sayangnya saat saya datang tidak ada acara apa-apa disini. Jadi kalo beruntung kita bisa menonton pentas seni ditemani kera sambil merasakan sejuknya hembusan angin Ngarai Sianok. Hmm...
pemandangannya indah sangat gan
ReplyDeletesetuju, indah sangat memang
ReplyDelete