Alhamdulillah, akhir maret kemarin akhirnya saya bisa menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Padang Sumatera Barat. Berangkat dari bandara Soekarno Hatta sempat diguyur hujan yang cukup deras lalu delay pesawat sampai 1,5 jam, tapi syukurlah perjalanan sore itu berjalan lancar.
Sekitar pukul tujuh malam, pesawat mendarat di bandara Minangkabau Padang. Sambil menunggu teman yang akan menjemput, sholat maghrib dulu. Bersimpuh menyebut nama-Nya atas segala nikmat yang dikaruniakan kepada hamba-Nya yang lemah ini.
Tiga puluh menit duduk di sudut bandara, serasa terlempar ke negeri antah berantah. Suara-suara aneh dan asing masuk menggedor-gedor gendang telinga ini. Mata pun menyisir dari dari kiri ke kanan, berusaha beradaptasi dengan situasi yang benar-benar baru ini. Akhirnya terdengar suara yang tak asing memanggil nama saya, Alhamdulillah teman saya datang.
Kami pun segera menuju Bukit tinggi, tempat teman saya tinggal, dengan mengendarai sepeda motor membelah malam bumi ranah minang. Teman ini sebenarnya arema (arek malang) yang merantau disini. Perjalanan yang harus kami tempuh sekitar 90 km, sempat beberapa kali berhenti untuk mengisi bahan bakar motor dan juga untuk kami berdua, serta minum kopi jahe sebentar untuk menghilangkan rasa kantuk dan juga menghangatkan tubuh.
Akhirnya sekitar pukul 00.20 WIB kami pun sampai di rumah kontrakan teman saya ini. Kesan pertama di Bukit tinggi "dingiiiin...!". Bahkan lebih dingin dari rumah saya di Malang. Dinginnya air juga terasa langsung menusuk ke tulang. Setelah sholat Isya' kami pun segera beristirahat, mengumpulkan stamina buat kegiatan seru esok.
Sekitar pukul tujuh malam, pesawat mendarat di bandara Minangkabau Padang. Sambil menunggu teman yang akan menjemput, sholat maghrib dulu. Bersimpuh menyebut nama-Nya atas segala nikmat yang dikaruniakan kepada hamba-Nya yang lemah ini.
Tiga puluh menit duduk di sudut bandara, serasa terlempar ke negeri antah berantah. Suara-suara aneh dan asing masuk menggedor-gedor gendang telinga ini. Mata pun menyisir dari dari kiri ke kanan, berusaha beradaptasi dengan situasi yang benar-benar baru ini. Akhirnya terdengar suara yang tak asing memanggil nama saya, Alhamdulillah teman saya datang.
Kami pun segera menuju Bukit tinggi, tempat teman saya tinggal, dengan mengendarai sepeda motor membelah malam bumi ranah minang. Teman ini sebenarnya arema (arek malang) yang merantau disini. Perjalanan yang harus kami tempuh sekitar 90 km, sempat beberapa kali berhenti untuk mengisi bahan bakar motor dan juga untuk kami berdua, serta minum kopi jahe sebentar untuk menghilangkan rasa kantuk dan juga menghangatkan tubuh.
Akhirnya sekitar pukul 00.20 WIB kami pun sampai di rumah kontrakan teman saya ini. Kesan pertama di Bukit tinggi "dingiiiin...!". Bahkan lebih dingin dari rumah saya di Malang. Dinginnya air juga terasa langsung menusuk ke tulang. Setelah sholat Isya' kami pun segera beristirahat, mengumpulkan stamina buat kegiatan seru esok.
No comments:
Post a Comment
Assalamualaikum....